Sosok Nur Aida, Dari Kursi Legislatif ke Kursi Pendidik

  • Bagikan

FAJAR, NUNUKAN — Hj Nur Aida tak pernah menyangka akan berkecimpung di dunia pendidikan. Dulunya dia erat dengan dunia politik, bahkan punya pengalaman sebagai legislator

Hj Nur Aida tampak sumringah saat ditemui FAJAR di ruang kerjanya. Dia menerima FAJAR dengan ramah dan murah senyum saat diajak berbincang, Rabu, 30 Maret.

Mantan anggota DPRD Nunukan periode 2009-2014, memang merupakan sosok yang mudah akrab dengan orang lain. Gemar bergaul hingga menjadi teman ngobrol yang asik.

Karier politik Nur Aida memang terbilang cemerlang, baru berkecimpung sudah langsung terpilih sebagai anggota dewan lewat partai PBB 2009 silam. Namun, belakangan dia beralih profesi menjadi seorang tenaga pengajar di Politeknik Nunukan pada 2016.

Wanita yang sebentar lagi menyelesaikan gelar doktornya di Universitas Utara Malaysia di Kedah, justru menyukai tempat barunya. Hingga kini dia bisa menjabat sebagai Ketua Jurusan Administrasi Bisnis di kampus tersebut.

“Semangat untuk berbuat masih sangat besar. Makanya saya jalani dunia yang sekarang, ternyata semua bisa. Saya suka politik tetapi inilah rutinitas yang saya jalani sekarang,” bebernya kepada di ruang kerjanya, siang tadi.

Baginya, politik dan mengajar hampir sama. Karena semuanya berhadapan dengan masyarakat, yang tetap menitikberatkan aspek pengabdian. Akan tetapi di kampus dia merasa lebih tenang.

Lalu dirinya mendapat pembelajaran untuk selalu disiplin dan selalu ingin tau akan sesuatu. “Karena di poltek ini kita masuk 07.30. Kita dituntut untuk selalu tau akan berbagai hal sebelum mengajar ke mahasiswa,” ujarnya.

Hingga kini bisa menjabat sebagai Ketua jurusan Administrasi Bisnis yg bahkan sebelumnya dia pernah diamanatkan duduk sebagai Wakil direktur 3 di kampus tersebut. Di kampus dia merasa tenang dan bisa berbagi ilmu.

Menurutnya apa yang akan dihadapi ke depan menjadi tantangan berat. Sederet perencanaan telah dia siapkan untuk kariernya. Diapun selalu memegang teguh prinsip untuk selalu maju ke depan. “Kalau orang lain bisa, mengapa saya tak bisa. Semua bisa terwujud asal dengan kerja keras,” ungkap Ketua DPC Granat Nunukan ini.

“Basis saya di Sebatik masih ada. Banyak yang meminta saya maju, tetapi sekarang kita jalani dulu ini. Karena yang paling penting adalah pengabdian untuk masyarakat,” tambahnya. (*)

  • Bagikan