Danrem Perkuat Pengawasan Batas Negara, Kaltara Rawan Penyeludupan

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Berada di wilayah terdepan garis teritorial Indonesia, Kaltara memiliki tingkat kerawanan terhadap aksi penyeludupan barang ilegal asal Malaysia.

Danrem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Ari Estefanus mengatakan, untuk pengamanan wilayah, saat ini Korem 092/Maharajalila telah membentuk dua Satuan Tugas (Satgas) Pamtas di perbatasan Kaltara-Malaysia. “Sekarang ini hampir 30 pos di wilayah perbatasan Kaltara-Malaysia yang sudah terbentuk,” kata Ari. 

Selain itu, di wilayah perbatasan Kaltara-Malaysia juga sudah ada Pos Gabma TNI AD dengan Tentara Diraja Malaysia (TDRM). Untuk jumlah personel yang bertugas di setiap pos bervariasi, sesuai kebutuhan di lapangan.

“Jadi, jumlah personel yang bertugas di pos berbeda-beda. Semua itu tergantung kebutuhan di lapangan. Jadi, setiap pos tidak bisa sama,” ungkapnya.

Menurutnya, setiap pos di wilayah perbatasan memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda. Karena itu, patroli terus dilakukan secara masif oleh personel Satgas.

“Patroli terus kita lakukan untuk melakukan pengecekan pelanggaran wilayah perbatasan Kaltara-Malaysia,” bebernya.

Berdasarkan laporan yang diterima, sejauh ini ada beberapa pelanggaran hukum yang kerap ditemukan oleh tim Satgas Pamtas. Khususnya terkait peredaran narkoba. “Selama tahun 2021 sampai saat ini banyak ditemukan penyeludupan narkoba. Hampir 20 kilogram (kg) lebih,” ujarnya.

Dalam hal ini, Korem 092/Maharajalila telah melakukan koordinasi dengan kepolisian  dan Bea Cukai. Selain narkoba, ada juga barang yang masuk ke Kaltara secara ilegal. Salah satunya, ballpress (pakaian bekas).

“Ada juga barang yang tidak sesuai kebutuhan diseludupkan. Jadi, barang subsidi dari sana (Malaysia) dijual lagi disini (Kaltara),” ujarnya.

Artinya, hingga saat ini potensi penyeludupan barang ilegal di wilayah perbatasan Kaltara-Malaysia masih cukup tinggi. Karena itu, Korem 092/Maharajalila terus melakukan upaya pencegahan dengan memperketat pengamanan.

“Potensi itu tetap ada. Tetapi, hal itu terus kita cegah,” bebernya.

Menyoal apakah sejauh ini personel di wilayah perbataaan sudah ideal. Ari menilai jumlah yang ada saat ini sudah mencukupi. Apalagi saat ini sudah sudah ada dua Satgas Pamtas yang sudah terbentuk. “Satgas Pamtas ini melalukan pengamanan di wilayah timur dan barat,” ungkapnya.

Atas dasar itu, Ari menilai jumlah personel yang bertugas melakukan pengamanan di wilayah perbatasan sudah cukup. Ditambah dengan bantuan Kodim di wilayah tersebut.”Iya, saya rasa sudah cukup. Tinggal dimaksimalkan saja,” pungkasnya. (*) 

  • Bagikan

Exit mobile version