Jalan Perbatasan Menuju Fungsional

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) hingga kini masih terus dilakukan. Bahkan, sejumlah ruas jalan seperti yang dari Malinau ke Krayan sudah tembus.

Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara, Zamzami mengatakan, untuk tembus, sekarang ini sudah tembus. Jadi yang sekarang ini diusahakan terhadap jalan perbatasan di provinsi ke-34 ini adalah menuju fungsional.

“Tembus di sini dalam artian hampir seluruhnya masih memerlukan perbaikan geometrik, baik dari sisi trase, tanjakan maupun yang lainnya,” ujar Zamzami kepada saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin.

Setelah nanti jalan ini sudah fungsional, baru pihaknya kembali melakukan peningkatan kualitas dari jalan tersebut, sampai dengan pelaksanaan pengaspalan. Harapannya, bisa ada dapat material batu di Gunung Semamu yang saat ini tanjakannya sedang diturunkan.

“Bisa dibayangkan kalau material itu dari Palu atau dari pulau luar kita bawa menggunakan kapal tongkang sampai ke Malinau dan dimuat lagi menggunakan jalur darat ke Semamu. Ini sudah luar biasa besar biayanya,” tutur Zamzami.

Tapi yang pastinya saat ini pengerjaan jalan di perbatasan itu diupayakan untuk menuju fungsional dulu. Dalam hal ini diupayakan yang terpenting sejumlah tanjakan yang ada bisa diturunkan hingga memenuhi standar jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

“Termasuk untuk lebar jalannya juga diupayakan harus memenuhi standar yang ada,” katanya.

Pastinya, karena pengerjaan jalan perbatasan Kaltara ini dilakukan di dataran tinggi, jadi yang utama itu airnya yang harus dikelola dengan baik. Karena hampir rata-rata yang merusak jalan ini adalah air.

Terpisah, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara, Yansen TP mengatakan, untuk jalan perbatasan ini diperkirakan awal 2023 sudah bisa tembus. Namun, belum sampai dengan fungsional.

“Tapi untuk Apau Kayan, itu persoalannya belum tembus (jalan yang dibangun pemerintah), hanya saja bisa ditembus karena ada jalur trase jalan perusahaan,” sebut mantan Bupati Malinau dua periode ini.

Pastinya, harapan masyarakat untuk jalan di wilayah perbatasan ini pada khususnya harus bisa maksimal untuk dilalui beraktivitas dari dalam negeri. (*) 

  • Bagikan