Vamelia Ibrahim Tebar Inspirasi di Panggung Temu Inovasi Kemendikbud 

  • Bagikan

FAJAR, JAKARTA — Ketua Tim Penggerak PKK Tidung Tidung Vamelia Ibrahim menerbar inspirasi pada momen Temu Inovasi #14 Kemendikbud di Thamrin Nine Ballroom Jakarta, Selasa, 6 Desember. Vamelia memperkenalkan program Taman Baca Masyarakat (TBM) dihadapan seluruh peserta yang hadir baik secara langsung ataupun virtual. 

Program TBM ini memang menjadi salah satu prioritas yang kini dijalankan oleh Tim Penggerak PKK Tana Tidung. Saat sang suami, Ibralim Ali dilantik sebagai bupati, Vamelia Ibrahim ingin ikut memberi kontribusi untuk membangun Bumi Upun Taka. 

Ibu tiga anak ini pun tak sungkan berbagi kisah, saat awal dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK. Karena berlatar belakang sarjana ekonomi serta pernah bergelut di dunia perbankan, diapun sempat bingung saat mengemban tanggung jawab barunya. 

Meski begitu, kemauan untuk berbuat kepada masyarakat sangatlah besar. Apalagi wilayah yang dipimpin sang suami, merupakan daerah termuda di Kalimantan Utara, dengan kondisi yang sangat terbatas. 

“Saya tidak ingin seperti Ketua PKK yang biasanya, saya ingin berbuat untuk kabupaten termuda ini. Saya ingin berbuat untuk masyarakat,” ungkapnya Vamelia Ibrahim, siang tadi. 

Diapun langsung melihat visi misi bupati, apa yang bisa diambil untuk menjadi program Tim Penggerak PKK. “Saya bertemu langsung pak bupati, sampaikan bolehkah PKK ambil alih program Taman Baca Masyarakat. Pak bupati sempat bilang jangan sampai misinya gagal, tetapi saya tetap berkomitmen untuk mewujudkan program ini,” ungkapnya lalu tertawa. 

Baginya membentuk Taman Baca Masyarakat, menjadi salah satu upaya untuk mencerdaskan masyarakat. Jika diluar daerah yang menggerakkannya dari sarjana atau ahli, tetapi di Taja Tidung penggerak program ini adalah PKK. 

“Kami membentuk satu desa satu taman baca. Penggeraknya adalah masyarakat dan Tim Penggerak PKK. Semua masyarakat terlibat dalam program ini,” ujarnya. 

Selain itu, kata dia, ada mitra kerja yang menurutnya bisa diajak bekerja sama. Tim Penggerak PKK menurutnya punya power, tingga bagaimana menempatkan hal itu untuk kepentingan masyarakat. 

Learning Loss dan Stunting menjadi dua program prioritasnya. Dia menginginkan agar anak-anak punya pondasi awal dalam membaca dan bisa memaknai membaca secara harfiah. 

“Dua tahun anak-anak kita kehilangan pembelajaran karena pandemi. Ini dampaknya sangat besar. Saya kunjungan ke SD, anak kelas IV cuma bisa mengeja. Kan kasihan,” tuturnya. 

Diapun berharap, tak hanya dirinya yang memberikan perhatian lebih terhadap dua pendidikan. Ketua Tim Penggerak PKK lain juga ikut bisa berkontribusi dalam berbagai program, terutama dalam mencerdaskan anak bangsa. (*) 

  • Bagikan