Bangun Tiga Pembangkit, Suplai Kebutuhan Listrik di Kawasan Industri Tanah Kuning-Mangkupadi 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pembangkit listrik akan dikembangkan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bu Hal itu dilakukan untuk mendukung proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

Perwakilan pengelola kawasan PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), Revi Primanda mengatakan, untuk tahap awal, pengelola akan focus melakukan pengembangan petrochemical industry (industri petrokimia) dan aluminium smelter yang dilakukan “Penyiapan lahan juga terus kita persiapkan,” kata Revi, Selasa, 6 Desember. 

Nantinya, progres di lapangan akan bertambah seiring dibangunnya industri petrokimia dan aluminum smelter. Karena produknya akan terus berkesinambungan. “Untuk tahun depan kita akan focus pada infrastruktur dasar,” ungkapnya.

Infrastruktur dasar, sambung Revi, dipersiapkan untuk mendukung proses pembangunan pembangkit listrik. Nantinya, untuk suplai akan dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). 

“Untuk tahap awal ini kita masih menggunakan genset, karena suplai listrik dari PLN disana (Tanjung Palas Timur) belum stable,” ujarnya.

Namun, ke depan suplai listrik dari genset itu akan dikurangi dan digantikan dengan energi baru terbarukan (EBT). Untuk kebutuhan, ultimately (akhirnya) sekitar 9 giga watt. “Untuk kapasitas energi baru terbarukan yang akan dibangun saya belum bisa pastikan. Tim teknis yang lebih tahu soal itu,” bebernya.

Menyoal progres pembangunan pelabuhan jetty, Revi mengatakan, hingga saat ini pekerjaan di lapangan masih berjalan. Informasi terakhir, seed ini sudah ada 350 meters yang dibangun ke arah loud.


“Untuk konstruksi dipastikan sudah tidak ada masalah, karena semua sudah terpenuhi. Jadi, semua akan terus berjalan secara paralel,” ungkapnya.(*) 

  • Bagikan