FAJAR, TANJUNG SELOR — Data penerima beasiswa “Kaltara Unggul” ternyata masih bermasalah. Akibatnya, pencairan belum bisa dilakukan, lantaran adanya sejumlah data penerima yang bersoal.
Data yang dihimpun FAJAR, total anggaran beasiswa “Kaltara Unggul” mencapai Rp15 miliar, yang merupakan alokasi pada APBD Perubahan 2022. Dengan total penerima mencapai 5.957 penerima.
Bank Kaltimtara mendapat jatah Rp11 miliar untuk disalurkan kepada 4.984 penerima. Sementar bank pelat merah lain (Himbara) mendapat jatah Rp4 miliar untuk disalurkan ke 973 penerima.
Penyelia Layanan Bank Kaltimtara Cabang Tanjung Selor, Fajar Bima Saputra menyebutkan, mengatakan penyaluran beasiswa tersebut memang masih terus berjalan. Hingga saat ini transfer dilakukan setiap saat, sesuai kelengkapan dokumen penerima.
Meski begitu pihaknya mengakui, ada beberapa kendala dalam penyaluran bantuan tersebut. “Seperti ada penerima yang tidak mencantumkan nomor rekening. nomor rekening yang salah, hingga perberdaan nama penerima,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Selasa, 24 Januari.
Dia menjelaskan, khusus dari Bank Kaltimtara masih ada 469 penerima yang belum mendapat transfer bantuan, dengan total nilai Rp600 juta. Penyebabnya karena ada yang tak mencantumkan nomor rekening, hingga kesalahan pada data penerima.
Sementara dari bank lain, ada 63 data penerima yang dilakukan pengembalian (return) dengan total nilai mencapai Rp58 juta. “Penyebab pengembalian ini karena ada nomor dan nama rekening penerima yang beda-beda,” terangnya.
Jika ada masalah tersebut, pihaknya tentu mengembalikan ke Biro Kesra selaku pelaksanaan program. Bank, kata dia, hanya sebagai penyalur bantuan. Seluruh data, menjadi tanggung jawab instansi pelaksana program beasiswa.
Menurutnya, kesalahan data penerima tentu menjadi masalah dalam penyaluran beasiswa tersebut. Apalagi jika sampai ada yang tak mencantumkan nomor rekening, pihaknya pasti menunggu hingga data tersebut lengkap dan telah sesuai, untuk menghindari terjadinya penyimpangan.
Dia menambahkan proses pencairan beasiswa hanya dilakukan hingga 31 Januari saja. “Jika dari penerima, masih ada yang datanya bermasalah dan belum dapat bantuan lewat dari batas waktu tersebut, maka beasiswanya dinyatakan hangus. Sisa anggaran untuk program ini kembali ke kas daerah,” dia mengimbuh.
“Kami harap sekolah juga ikut mendampingi para siswa, terutama untuk pembuatan rekening. Kan sayang, kalau ini hangus. Padahal mereka berhak menerima, tetapi batal karena data yang bermasalah,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Kaltara, Muh Rosyit mengatakan, saat ini penyaluran bantuan beasiswa pendidikan tersebut sedang berjalan. Baik melalui Bank Kaltimtara serta seluruh perbankan pelat merah lain.
Kata dia, ada total 5.957 penerima baik dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, hingga sekolah keagamaan, dengan total anggaran Rp15 miliar. Besaran nilai yang diterima untuk setiap jenjang pun berbeda.
Dia mengakui memang ada keterlambatan penyaluran, karena proses verifiksi dan seleksi yang memang memakan waktu. Setelah data lengkap dan calon penerima sudah siap, pihaknya langsung menyerahkan data hingga rekening calon penerima ke bank.
Saat ini proses penyaluran melalui perbankan Bank Kaltimtara dan bank pelat merah lain, masih berjalan. Mungkin saja masih ada calon penerima yang rekeningnya tidak aktif atau yang lain. (*)
Realisasi Penerima Bantuan Beasiswa “Kaltara Unggul”
Total penerima dan anggaran
- Penerima : 5.957 orang
- Anggaran : Rp15 miliar
Penyaluran dari Bank Kaltimtara
- Sudah cair : 4.515 orang
- Nilai beasiswa : Rp10,4 miliar
- Belum cair : 469 orang
- Nilai beasiswa : Rp600 juta
Penyaluran dari bank lain
- Sudah cair : 910 orang
- Nilai beasiswa : Rp3,94 miliar
- Belum cair : 63 orang
- Nilai beasiswa : Rp58 juta