FAJAR, TANJUNG SELOR – Disela pelaksanaan Rapat Koordinasi Daerah Penanggulangan Bencana (Rakorda PB) se-Provinsi Kalimantan Utara dengan tema “Membangun Kapasitas Daerah Menuju Resiliensi Berkelanjutan” yang di gelar di Kota Tarakan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyempatkan singgah di Kabupaten Bulungan selain bernostalgia tempat penugasan awal menjadi anggota TNI juga sebagai upaya penguatan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman bencana.
Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat Kantor Bupati Bulungan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.,S.Sos.,M.M, mengatakan.
“Hari ini atas perintah bapak presiden saya ke Kaltara untuk melaksanakan rapat koordinasi meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan Pemda menghadapi cuaca ekstrem. Yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya bencana,”ungkapnya, Rabu (7/2/2024).
Menurutnya, awal tahun potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ektrem patut diwaspadai. Sesuai data metigasi BNPB potensi bencana nomor satu yang mengancam wilayah Kaltara termasuk Bulungan adalah banjir dan tanah longsor.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pak Bupati Bulungan, kita sepakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsigaan,”terang pria yang sempat menjadi komanda kompi senapan di Bulungan tahun 1992 hingga 1994 tersebut.
Selain itu BNPB, juga akan membantu perlengkapan dan anggaran dalam rangka persiapan apabila terjadi kejadian bencana sehingga Pemda melalui BPBD sudah siap turun ke lapangan ketika terjadi bencana, sehingga meminimalisir dapak yang dirasakan oleh masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bulungan Syarwani.,S.Pd.,M.Si menyatakan bersyukur dan terimakasih pada kepala BNPB yang menyempatkan waktu berkunjung ke Kabupaten Bulungan.
“Alhamdulillah dan terimakasih Pemda serta masyarakat Bulungan mendapat kehormatan dapat kunjungan kepala BNPB,”singkatnya.
Terkait kerawanan bencana di Bulungan sesuai data metigasi BNPB, banjir, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman.
Menurut bupati, dari pertemuan singkat tersebut banyak masukan termasuk potensi bantuan yang dapat diberikan BNPB. Untuk melakukan pembenahan berbagai fasilitas umum yang rusak akibat Encana alam.
“Memungkinkan bantuan pembangunan jembatan yang rusak akibat banjir serta fasilitas lain dari anggaran BNPB. Nantinya akan disiapkan pak Wakil Bupati yang memimpin tim lintas sektor, karena usulanya tentu butuh dokumen teknis,”urainya.
Termasuk usulan, penanganan yang sesuai untuk sindementasi (pendangkalan) alur pelayaran Sungai Kayan yang menjadi masalah krusial dan berpotensi mengganggu kelancaran transportasi dari Tanjung Selor ke Tarakan maupun sebaliknya.
“Sidementasi butuh kajian teknis, makanya tim terpadu yang dipimpin oleh pak Wakil Bupati, akan melibatkan usur teknis PUPR, DLH termasuk BPBD melalui Bappeda,”jelasnya.
Kajian teknis diperlukan, jangan sampai pola penanganan untuk mengatasi pendangkalan Sungai Kayan tidak sesuai. Karena penanganan yang diharapkan untuk jangka panjang.
Begitupun yang disampaikan Wakil Bupati Ingkong Ala terkait penanganan longsor di beberapa titik Tepian Sungai Kayan dengan pemasangan turap atau sheet pile.
“Karena sebagian masyarakat kita masih tinggal tidak jauh dari bantaran sungai kayan,”katanya.
Sedangkan untuk penambahan anggaran untuk BPBD Bulungan, bupati akan berkoordinasi bagian mana yang perlu diintervensi penambahan anggaranya.
Termasuk bagian yang menjadi andil Pemda Bulungan. Karena berbicara penanganan bencana bisa diintervensi melalui BNPB, Pemprov Kaltara maupun Penda Bulungan. Komitmen Pemka Bulungan dalam kesiapsiagaan bencana dengan telah disiapkanya anggaran tak terduga untuk penanganan hingga pasca bencana.
“Saya sangat sepakat apa yang disampaikan kepala BNPB, tidak mungkin becana bisa ditangani Pemda saja tanpa dukungan semua stakeholder,”pungkasnya (***).