Dinkes Kaltara Ingatkan Masyarakat Waspadai DBD 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Demam Derdarah Dengue menjadi salah satu penyakit yang mesti diwaspadai di momen musim penghujan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara pun mengingatkan pentingnya mewaspadai hal tersebut. 

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kaltara, Yuan Erenst S mengatakan, berbicara soal tren penyakit tentu juga ada kaitannya dengan musim. Untuk saat ini, di Kaltara sudah masuk musim hujan.

“Sekarang ini sudah masuk musim hujan, sehingga yang kita khawatirkan ini adalah penyakit DBD. Ini rata di seluruh provinsi, namun memang mengikuti musim,” ujar Yuan. 

Berdasarkan data yang ada, lanjut Yuan, di provinsi ke-34 Indonesia ini kasus DBD yang paling banyak itu terdapat di Kota Tarakan. Tingginya kasus DBD di suatu daerah ini juga berhubungan dengan jumlah penduduk.

“Nah, di Kota Tarakan ini kan paling banyak jumlah penduduknya untuk di wilayah Kaltara. Setelah itu kasus terbanyak berikutnya di Kabupaten Nunukan, Bulungan, Malinau dan terakhir di Tana Tidung,” sebutnya.

Yuan menyebutkan, untuk di Kaltara saat ini tercatat ada sekitar 50 kasus DBD, dengan tingkat kematian 4 kasus yang tersebar di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Hal ini harus jadi atensi serius masyarakat.

“Yang utama kita harus lakukan itu adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menguras, mengubur dan membersihkan tempat-tempat yang ada genangan air. Ini paling efektif, karena kita menghambat jentik itu untuk berkembang biak,” jelasnya.

Sementara untuk pelaksanaan fogging itu merupakan alternatif terakhir yang dilakukan untuk menangani kasus DBD. Perlunya PSN dilakukan itu karena jika sanitasi tidak baik, maka jentik nyamuk DBD itu akan berkembang biak jadi nyamuk.

“Jadi masyarakat juga harus rajin-rajin membersihkan, mengubur barang bekas dan menguras tempat air, termasuk menjaga lingkungan untuk memastikan tidak ada genangan air,” sebutnya.

Pastinya, berbagai upaya akan terus dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk menangani dan mencegah ancaman berbagai penyakit, tak hanya penyakit DBD tapi juga penyakit-penyakit lainnya. (IWK/JPG) 

  • Bagikan