Pengembangan Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor Terkendala, Ini Penyebabnya

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pemprov Kaltara berencana untuk melakukan pengembangan Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor, namun rencana itu masih terhambat pembebasan lahan.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, H. Andi Nasuha memastikan bahwa pengembangan bandara di Kaltara dilakukan setiap tahun. Namun, hal itu disesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat.

“Jadi, untuk pengembangan bandara di Kaltara sangat bergantung pada anggaran yang disetujui pemerintah yang disesuaikan dengan masterplan yang ada,” kata Andi Nasuha, Minggu (21/5).

Namun, kata dia, untuk pengembangan dua bandara di Kaltara, yakni Bandara Tanjung Harapan dan Bandara Internasional Juwata Tarakan, saat ini masih terkendala pembebasan lahan. Meski begitu, untuk tahun ini dipastikan tetap ada pekerjaan yang akan dilakukan di Bandara Tanjung Harapan.

“Untuk Bandara Tanjung Harapan, tahun ini akan dilakukan peningkatan pada runway (landasan pacu) agar kekuatannya bisa bertambah,” ungkapnya.

Kemudian, untuk di Bandara Internasional Juwata Tarakan akan dilakukan pemeliharaan rutin. Sebab, untuk pembebasan lahan belum memungkinkan dilakukan pada tahun ini. “Untuk pembangunan ruang tunggu penumpang bandara di Malinau (Bandar Udara Malinau Robert Atty Bessing) selesai tahun ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk rencana pemindahan Bandara Tanjung Harapan, Dishub Kaltara mengaku sudah menyusun dokumen feasibility study (studi kelayakan). “Iya, untuk feasibility study sudah ada. Tetapi, untuk titik pastinya saya belum tahu. Semua keputusan ada di pimpinan,” bebernya.

Di sisi lain, Dishub Kaltara juga masih harus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk pembangunan fisik. “Kita tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun bandara baru. Jadi, kita harapkan ada support (dukungan) dari pemerintah pusat untuk pembangunan bandara baru itu,” harapnya.

Berkaitan hal tersebut, Dishub Kaltara mengaku sudah menyerahkan dokumen feasibility study ke Kemenhub. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut dari Kemenhub terkait hal tersebut.

“Sekarang ini kami juga masih menunggu. Untuk sementara itu, kita tetap memaksimalkan bandara yang ada sekarang ini, walaupun pengembangan belum bisa dilakukan,” ujarnya. (*)

  • Bagikan