KONI Kaltara Langgar Komitmen, Bupati Tana Tidung Ancam Tak Ikutkan Kontingen ke Porprov II

  • Bagikan

FAJAR, TANA TIDUNG – Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali menyatakan sikap tidak akan mengirimkan kontingen Tana Tidung untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Kaltara jika sistem pembinaan atlet di Bumi Benuanta tidak dievaluasi.

Hal ini disampaikan setelah tujuh atlet atletik Tana Tidung peraih medali emas Porprov I yang digelar di Tarakan dan Bulungan tahun lalu tidak dipanggil mewakili Kaltara untuk mengikuti seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) lewat pra PON yang telah digelar belum lama ini.

“Saya menyampaikan secara tegas bahwa saya kecewa lah dengan pola kerja KONI Porvinsi Kaltara yang tidak mengakomodir atlet PASI saya yang memperoleh tujuh medali emas untuk mengikuti pra PON,” kata Bupati kepada wartawan, Kamis (20/7).

“Saya mempertanyakan ini apa permasalahannya,” sambung Bupati.
Sebelumnya, kata Bupati, telah ada komitmen mengikuti Porprov akan menjadi peserta PON dengan seleksinya melalui pra PON. Peserta seleksi pra PON adalah pemenang olahraga di tingkat provinsi.

“Tapi Tana Tidung dapat peringkat satu, tujuh medali emas satu pun tidak ada ikut pra PON dari cabor PASI, termasuk dua cabang, kami dua dapat medali emas tapi tidak diikutkan,saya lupa cabornya nanti konfirmasi ke ketua harian KONI Tana Tidung,” ungkapnya.

Jika pembinaan atlet di Kaltara masih seperti sekarang, Bupati kembali menegaskan, untuk Porprov berikutnya Tana Tidung tak mengirimkan kontingen.

“Semuanya tidak akan kita ikutkan, saya kecewa dengan pembinaan yang dilakukan. Harusnya kan kita memberikan kesempatan ruang, peluang kepada yang sudah menjadi juara, kami pemerintah daerah Tana Tidung menggelontorkan uang hampir Rp 2 miliar untuk mengikuti porprov, supaya kita bisa terpilih, menang di tingkat provinsi untuk mewakili Kaltara, tapi seperti ini akhirnya,” kesal Bupati.

Menurut orang nomor satu di Pemkab Tana Tidung, jika cabor dan KONI Kaltara tidak memiliki anggaran, Pemkab Tana Tidung bisa memfasilitasi.

“Tapi jangan seperti ini main pilih pilih kasih, saya minta mudah mudahan Pak Gubernur, beliau bisa memperhatikan ini melihat dan mengevaluasi KONI, saya yakin bukan hanya kabupaten Tana Tidung yang seperti ini kabupaten kota juga seperti ini. Saya akan tegas bah, dan saya akan melawan kalau bicara masalah hak. Saya minta mudah mudahan lah sebagai gubernur sebagai pimpinan tertinggi dan selaku dewan pembina untuk KONI, saya minta KONI nya dievaluasi, terlepas nanti KONI menyalahkan cabor dan lain lainnya kami tidak mau tahu, yang pasti saya tidak akan mengikutsertakan peserta saya ke porprov yang akan datang,” katanya.

Kalaupun ada perubahan kebijakan dan lainnya harus ada konfirmasi ke kabupaten namun faktanya tidak ada.

“Kalau memang tidak punya uang, kan sudah saya bilang Pemda Tana Tidung sanggup memberangkatkan yang penting ikut pra PON. Jangan jadikan alasan, tapi saya ngak yakin lah, saya yakinlah pasti Pak Gubernur mengangarkan KONI untuk mengikuti pra PON,” ucap Ibrahim Ali.

“Nanti saya minta dievaluasi, kalau ini tidak ditindaklanjuti kami tidak akan kirim peserta di porprov yang akan datang itu sebagai sikap kami karena kami tidak mau Tana Tidung dianaktirikan, kita ingin yang terbaik,” tutupnya.

Sementara Ketua Harian KONI Tana Tidung, Abdul Hafid Padu mengatakan hal yang sama. Ia sangat menyangkan, setelah mendapatkan informasi dari cabor KONI Tana Tidung ada atlet tidak diikutkan ke pra PON meski sebelumnya pada Poprov I Kaltara meraih medali emas.

“Karena kita sejak awal sepakat bahwa hasil porprov itu berjenjang, siapa yang dapat emas kita akan ikutkan seleksi di pra PON, “ ujarnya.

Hafid tidak inginkan hal itu terjadi, karena atlet telah berjuang hingga berdarah daerah agar memperoleh hasil medali emas untuk daerahnya masing masing.

“Dengn adanya kejadiannya ini mudah mudahan bisa menjadi evaluasi untuk kita semua baik untuk di tingkat provinsi maupun di kabupaten kota, supaya kita benahi prestasi olahraga kita ke depan yang lebih baik,” ucapnya.

Hafid menambahkan, selain dari cabor atletik, satu dari atlet woodball perain medali emas di Porprov juga tidak diikutkan ke pra PON . Alasan kelasnya yang diraih di Porprov tidak dipertandingkan.

“Di Malinau Tana Tidung juara umum wood ball,” sebut Hafid.

Menurut Hafid, dirinya selalu meminta agar ada evaluasi agar prestasi atlet tidak diabaikan, setelah juara di Porprov tidak diperhatikan lagi. “Harus diperhatikan, supaya semua mengelola olahraga secara profesional, jangan dalam tanda kutip ada permainan mata, ada teman di situ, ada orang dekat di situ,” kata Hafid.

Hafid pun menyayangkan jika berbisa masalah pendanaan, sebab, atletik tidak mau tahu ada anggaran atau tidak.

“Yang jelas, bahwa tanggung jawab kita sebagai pengurus KONI, kita harus memberangkatkan apapun caranya,” jelas Hafid.

Menyikapi komentar tegas Bupati, Hafid menilai wajar, karena KONI mengirimkan atlet ke Porprov Kaltara menggunakan uang Pemkab Tana Tidung.

“Saya sangat apresiasi bilamana ada ketegasan dalam hal seperti itu,” ujar Hafid.

“Kita meminta evaluasi supaya itu tetap diperhatikan, bupati mengeluarkan statement itu bertujuan baik sebenarnya, supaya kita tidak main-main dalam sistem pengelolaan olahraga ini,” sambung Hafid.

Sebab, para atlet yang telah dibina, berjuang mendapatkan medali emas sehingga memiliki harapan yang besar ke depan yang lebih tinggi.

“Ini hal yang luar biasa, dia mengatakan kalau cara-cara seperti ini, tidak usah diberangkatkan, karena anak anak juga ngak bakal ikut,” tutupnya.

Sebagai informasi masih ada dua cabor penyumbang medali emas di Porprov Kaltara asal Tana Tidung, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. (*jpg/fajar)

  • Bagikan