Pengerukan Sungai Selor Langkah Mitigasi Bencana Banjir

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, mangapresiasi langkah Dinas PUPR-Perkim yang akan melakukan pengerukan di Sungai Selor (Sungai Buaya). Upaya tersebut efektif mengantisipasi banjir di Tanjung Selor.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltara, Andi Amriampa mengatakan, upaya tersebut merupakan langkah mitigasi banjir hingga jangka panjang. Apalagi selama ini, Sungai Selor memang belum mendapat penanganan maksimal, hingga kondisinya yang kian dangkal.

Untuk itu, dia pun mengapresiasi langkah Dinas PUPR-Perkim Kaltra, yang akan melakukan normalisasi. Sehingga fungsi sungai tersebut bisa kembali optimal, sebagai salah satu upaya untuk pencegahan banjir.

“Selain mitigasi banjir, intake PDAM ada di sungai belakang RSUD Bulungan. Karena pendangkalan pada waktu tertentu menyebabkan kekurangan sumber air baku PDAM,” ungkapnya kepada FAJAR, beberapa waktu lalu.

Diketahui pada 2015 lalu, beberapa kecamatan di Kab Bulungan dilanda banjir besar. Aktivitas pemerintahan, perkantoran dan sekolah di Tanjung Selor, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara, lumpuh. Hal tersebut disebabkan oleh banjir yang menggenangi hampir sebagian besar kota Tanjung Selor.

Kepala Dinas PUPR Kaltara Datu Iman Suramenggala melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Deny Yusdianto mengatakan, sebelumnya Sungai Buaya memiliki tiga fungsi. Sebagai akses transportasi, pengendali banjir, serta sebagai sumber air baku bagi PDAM.

Saat ini, kata dia, fungsi tersebut tak optimal lantaran kondisi sungai yang kian mendangkal. “Misalnya seperti pengendalian banjir, siklusnya di Tanjung Selor itu setiap 5 tahun. Sekarang air akan lama surut lantaran kondisi sungai tersebut tak bisa mengalirkan air,” bebernya, saat ditemui di kantornya, beberapa waktu lalu.

Diapun menjelaskan jika kedalaman sungai tersebut kini tak sampai 1 meter. Dengan total panjang sungai 6,8 kilometer dan lebar rata-rata 50 meter, pengerukan akan difokuskan dengan target panjang 5 kilometer dan target kedalaman antara 2-5 meter.

Nantinya skema pengerukan yang dilakukan yakni bekerja sama dengan Korem 092 Maharajalila. Kemudian untuk menunjang kegiatan ini direncanakan ada pembelian satu unit excavator amfibi, yang akan beroperasi melakukan pengerukan. (*)

  • Bagikan