Anggaran Rp4 M, Normalisasi Sungai Selor Berlanjut 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Kaltara akan kembali melaksanakan rencana normalisasi untuk Sungai Buaya dan Sungai Selor, pada tahun 2024 ini.

Kepala Dinas PUPR Perkim Kaltara, Helmi, mengungkapkan bahwa total panjang Sungai Buaya yang akan dinormalisasi adalah 6,7 km. Proyek ini akan dilaksanakan dengan metode swakelola tipe 1, yang menandakan pengelolaan langsung oleh pemerintah daerah tanpa melibatkan pihak ketiga. Kemudian, fokus area kerja adalah pada segmen 2 Sungai Buaya, yang membentang dari intake PDAM menuju sungai terusan. 

“Jenis pekerjaan yang akan dilakukan meliputi pembersihan gulma dan galian sedimentasi serta pelebaran sungai untuk memastikan fungsi sungai dapat berjalan optimal,” bebernya, Senin (15/4).

Selain itu, perapihan juga akan dilakukan di segmen 1 Sungai Selor, terutama di beberapa titik kritis yang mengalami erosi. Pendalaman sungai juga menjadi bagian penting dari proyek ini, dengan anggaran sebesar Rp 4 miliar rupiah yang dialokasikan untuk pendalaman sungai tersebut. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembelian bahan bakar solar, upah kerja, dan kemungkinan sewa alat berat. 

“Pekerjaan ini penting untuk memastikan sungai tersebut dapat berfungsi dengan baik, terutama saat musim kemarau, di mana air menjadi lebih surut dan akses menjadi terbatas,” jelasnya.

Proyek normalisasi ini dijadwalkan akan dimulai setelah lebaran, dengan harapan dapat selesai tepat waktu dan kedua sungai dapat berfungsi secara penuh untuk mendukung kehidupan masyarakat sekitar serta ekosistem sungai. Dengan normalisasi ini, diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kualitas pengelolaan air, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pencegahan banjir, penyediaan air bersih, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Proyek normalisasi Sungai Selor dan Sungai Buaya merupakan langkah strategis yang diambil oleh PUPR Perkim Kaltara untuk mengatasi berbagai tantangan pengelolaan air di wilayah tersebut. Dengan komitmen dan kerja keras, diharapkan proyek ini akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya. (*) 

  • Bagikan